Perkembangan Teknologi Komunikasi
”Industri Buku, Koran dan Majalah”
Media cetak yang dapat
memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar (koran) dan majalah.
Setiap harinya 60 juta eksemplar surat kabar sampai kepada pembaca Amerika
Serikat. Setiap minggu lebih dari 10 ribu surat kabar mingguan memuat berita
dan iklan untuk komunitas lokal. Keberadaaan surat kabar di Indonesia ditandai
dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni mas penjajahan Belanda,
penjajahan Jepang, menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, serta zaman orde
lama dan serta orde baru.
Untuk dapat memanfaatkan
media massa secara maksimal demi tercapainya tujuan komunikasi, maka seorang
komunikator harus memahami kekurangan dan kelebihan media tersebut, Dengan kata
lain, komunikator harus mengetahui secara tepat karakteristik media massa yag
akan digunakannya. Karakteristik surat
kabar sebagai media massa mencakup : publisitas, periodesitas, universalitas,
aktualitas dan terdokumentasikan.
Dari struktur
karakteristik surat kabar itu sendiri, maka surat kabar dapat dikelompokkan
berbagai kategori. Dilihat dari ruang lingkupnya, maka
kategorisasinya adalah surat kabar lokal, regional, dan nasional. Ditinjau dari
bentuknya, ada bentuk surat kabar berbahasa Indonesia, bahasa Inggris dan
bahasa daerah.
Surat kabar nasional,
diantaranya Kompas, Suara Pembaharuan, Media Indonesia, Republika, Suara Karya.
Surat kabar regional, diantaranya Pikiran Rakyat (Jawa Barat), Jawa Pos dan Surabaya
Pos (Jawa Timur), Suara Merdeka (Jawa Tengah), Waspada (Sumatera Utara), Bali
Pos (Bali). Surat kabar bentuk tabloid, adalah Bintang,
Citra, Nova, Wanita Indonesia, Bola, GO (Gema Olahraga). Surat kabar berbahasa
Inggris, diantaranya The Jakarta Pos.
Setiap
karakter dari surat kabar memiliki ciri khas berbeda dalam membahas berita yang
diinformasikan. Sebagian kecil surat kabar di daerah, masih belum berbentuk
full color, begitu juga Pikiran Rakyat yang didirikan pada 26 Maret 1966,
kualitas design gambar dan kolom koran masih standar dan berwarna hitam putih (black and white). Namun setelah
ditemukannya mesin cetak berwarna oleh Johannes Gutenberg. Hampir seluruh surat
kabar dan majalah di dunia sudah didesain dengan ciri khas masing-masing dan
dapat ditampilkan dengan full colour.
Seiring
dengan perkembangan zaman teknologi media yang semakin canggih, maka kini sudah
ditemukan mesin cetak print, yang mampu memberikan kualitas warna yang tajam.
Dan begitu banyak pula aplikasi komputer, yang di dalamnya mampu mengolah dan
mengedit berita dengan mudah dan hasilnya pun terlihat rapih dan menarik
pelanggan surat kabar atau majalah tersebut. disamping itu pula di era
globalisasi digital, masyarakat menjadi semakin cepat untuk mengakses berita di
internet. Dengan upload berita yang sangat cepat dan terupdate.
Edisi
perdana majalah yang diluncurkan di Amerika pada pertengahan 1930-an memperoleh
kesusksesan besar. Majalah telah membuat segementasi pasar tersendiri dan
membuat fenomena baru dalam dunia media massa cetak di Amerika. Munculnya
nama-nama majalah seperti Scientific
American, Psychology Tody dan Playboy
secara aktif membentuk segmen pembaca baru.
Klasifikasi
majalah dibagi ke dalam lima kategori utama, yakni : general; consumer magazine (majalah konsumen
umum). Business publication (majalah
bisnis), literacy reviews and academic
journal (kritik sastra dan majalah ilmiah), newsletter (majalah khusus terbitan berkala), public relations magazine (majalah humas). Awal kemerdekaan
Soemanang, SH. yang menerbitkan majalah Revue
Indonesia, dalam salah satu edisinya pernah mengemukakan gagasan perlunya
kordinasi penerbitan surat kabar yang jumlahnya mencapai ratusan. Semuanya terbit dengan
satu tujuan, yakni menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Belanda.
Selain kecanggihan yang diutamakan dalam proses
penyebarannya pesan melalui surat kabar, tetapi perlu diingat bahwa alur pesan
yang disampaikan di dalamnya, mampu menggiring pandangan masyarakat terhadap
suatu peristiwa atau berita yang sedang diangkat.