Friday, 12 October 2012

Rentenir Cari Kesempatan


Kenaikkan Harga Sembilan Bahan Pokok
Rentenir Cari Kesempatan

12 Oktober 2012 – Bandung (Trivan Saragih)
Seiring dengan kenaikan harga sembako yang melambung tinggi di Pasar Simpang Dago, menjadi momok yang menakutkan bagi kalangan pedagang yang beroperasi disekitar pasar simpang. Pak Amu (42) adalah pedagang sekaligus pemilik toko Pasar Simpang “Sari” Dago yang menjual sembilan bahan pokok di Simpang Dago (12/10). Bulan Januari kenaikan harga beras mencapai 2,05% dibandingkan dengan Tahun 2011 lalu. Meskipun kenaikkan tidak terlampau tinggi, kenaikkan harga tersebut mempengaruhi aktivitas pedagang untuk berupaya memenuhi kembali modalnya.
Program pemerintah simpan pinjam atau kredit, diberikan kepada masyarakat yang tergolong sebagai pedagang pasar tradisional. Namun program tersebut tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh seluruh pedagang di simpang Dago. Akibat kurangnya sosialisasi UMKM pemerintah disekitar Pasar Simpang Dago, maka hanya sebagian kecil pedaganglah yang memanfaatkan fasilitas tersebut. Meskipun pinjaman yang diberikan tidak sebesar yang diharapkan, tetapi fasilitas simpan pinjam beragunan itu, cukup memenuhi uang tambahan mereka untuk membeli bahan pokok secukupnya.

Amu menjelaskan bahwa operasi rentenir pasar disekitar Simpang Dago ini semakin merajalela. Masyarakat mudah tergiur oleh pinjaman yang diberikan oleh rentenir karena dapat meminjam uang sesuai dengan keinginan pedagang. Dampaknya akan terasa ketika bunga keterlambatan pembayaran denda yang sangat tinggi. Tipu daya yang dilakukan oleh para rentenir ini, berkedok koperasi. ”Ciri-cirinya, para rentenir itu menggunakan pakaian yang sederhana dengan membawa tas, sedangkan pegawai koperasi itu memakai pakaian dinas, selayakanya pegawai negeri sipil”, ujar Amu.
Toko yang dikelola langsung oleh Amu, tidak pernah sekalipun mendapat jatah bantuan dari UMKM yang telah dijanjikan oleh Pemerintah Kota maupun Gubernur. Lantas Amu mendirikan tokonya dengan hasil jeri payahnya sendiri. Simpang ”Sari” Dago ini menjual sembilan bahan pokok dengan harga yang telah disesuaikan oleh peraturan pemerintah. Amu mengorder segala bahan bakunya melalui grosir, unilever, dan pabrik yang memproduksi sembilan bahan pokok. Disamping itu pula Amu dapat menyesuaikan harga standar pada umumnya.
Fasilitas UMKM yang dijanjikan oleh Pemkot maupun Gubernur Provinsi, sangat diharapkan sekali para pedagang tradisional, terkhusus simpan pinjam beragunan tesebut. Kendati Pedagang tradisional, masih memiliki berbagai macam permasalahan, dalam melengkapai persyaratan simpan pinjam beragunan BRI itu. Masalah utamanya yaitu mengenai prosedur yang harus dijaminkan oleh pedagang, sedangkan kepada rentenir, lebih mudah untuk meminjam tanpa harus memikirkan beban, biaya bunga tinggi yang wajib dipertanggung jawabkan. (TSR/J002)

No comments:

Post a Comment