Teknologi komputerisasi dan sistem
informasi di dalam instansi perusahaan negeri maupun swasta sudah mulai
dimanfaatkan dengan baik. Teknologi yang terkandung di dalamnya biasanya
berisikan laporan atau data yang mencakup informasi mengenai identitas hadir
maupun accompany profile perusahaan. Begitu
juga dibidang pendidikan seperti E-Learning yang mempermudah siswa-siswi SD,
SMP, SMA, bahkan mahasiswa di Universitas dapat memanfaatkan fasilitas itu.
Biasanya pembelajaran melalui
E-Learning ini dapat berupa aplikasi atau video ilmu pengetahuan yang dapat
dengan mudah dicerna masyarakat. Selain E-Learning rekan-rekan yang masih
berkonsentrasi di dalam dunia pendidikan pun dapat dengan mudah mengakses
setiap informasi pendidikan melalui M-Learning. Dengan adanya M-Learning
pelajar begitu dimanjakan untuk belajar dengan mudah menggunakan handphone yang
terkoneksi dengan paket internet yang tersedia.
Perusahaan masa kini sangat dibantu
dengan komputerisasi yang terkoneksi dengan scanner.
Printer scanner selain berguna untuk mencetak foto
atau file, tetapi juga mampu untuk memasukkan hard file mejadi soft file. Ini menunjukkan karyawan di dalam suatu instansi perlu
mempelajari teknologi baru. Adapun absensi digital dengan cukup menaruh sidik
jari jempol, maka bagi karyawan yang sudah teregistrasi secara otomatis akan
terdikte kehadirannya.
Infokus kini merupakan alat presentasi yang umum, meskipun kecanggihan optik yang mampu memancarkan visual yang tajam. Namun daripada itu ada pula projektor yang berbentuk seperti ballpoint namun ketika ditancapkan pada lantai, maka alat itu menyala seperti hologram dan tembus pandang terhadap objek yang ada di belakangnya. Teknologi di dalam aktivitas manusia sudah mulai mengambil perannya sesuai dibidangnya.
Infokus kini merupakan alat presentasi yang umum, meskipun kecanggihan optik yang mampu memancarkan visual yang tajam. Namun daripada itu ada pula projektor yang berbentuk seperti ballpoint namun ketika ditancapkan pada lantai, maka alat itu menyala seperti hologram dan tembus pandang terhadap objek yang ada di belakangnya. Teknologi di dalam aktivitas manusia sudah mulai mengambil perannya sesuai dibidangnya.
Agen CIA Amerika Serikat kini sudah
menciptakan alat mata-mata yang dinamakan ”Key Holder Spy Camera” yang
berbentuk seperti alarm mobil yang diantungkan pada kuncinya. Dengan alat itu
CIA mampu menangkap dan merekam peristiwa yang terlihat oleh alat spy camera
itu. Masih banyak lagi alat canggih yang sebenarnya dapat digunakan lebih
simpel untuk memudahkan laju aktivitas perusahaan-perusahaan besar.
Perkembangan teknologi dibidang
pendidikan seharusnya sudah ditekankan untuk segera direalisasikan. Guru dan
pelajar sangat membutuhkan alat tersebut untuk melancarkan proses belajar dan
mengajar di kelas. Untuk menguasai setiap alat itu pun perlu ada pelatihan atau
seminar agar setiap sekolah terbagi rata, mampu mengkoneksikan alat tersebut.
Minimal guru dan siswa-siswinya mampu menguasai teknologi dasar komputerisasi,
supaya tidak terlalu terlambat untuk menunjukkan kualitas belajar yang efektif.
Teknologi yang
menglobal merupakan fondasi awal untuk membentuk kualitas suatu program yang
terdapat dimasing-masing bidangnya. Pemerintah di Indonesia masih kalah canggih
dibandingkan dengan negara-negara berkembang yang sudah memiliki alat canggih
itu. Contohnya saja E-KTP seharusnya program ini murah dan mudah untuk mendata
jumlah penduduk yang berdomisili di daerah bersangkutan.
Proses
yang lama dalam pendataan dan menerima bukti sebagai warga yang terdaftar
adalah masalah klasik yang sampai detik ini belum terpecahkan. Apakah pegawai
negeri yang bekerja di instansi pemerintahan kali ini gaptek atau belum menerima
pelatihan dalam menggunakan teknologi praktis ini. Selalin dari fungsinya yang
mudah untuk mendata identitas penduduk yang bersangkutan, tetapi juga akan
terasa manfaatnya apabila suatu waktu terjadi terorisme, kecelakaan, atau
kriminalitas, maka pihak kepolisian akan mudah melacak identitas legkapnya
melalui E-KTP tersebut.
Amat
disayangkan program menarik yang sangat banyak manfaatnya, justru menjadi
boomerang yang melahirkan banyak keluhan masyarakat, bahkan sering kali
ditemukan di kantor kelurahan yang di mana alat tersebut tidak dapat
dipergunakan lagi (eror). Masalah ini harus segera teratasi bagaimanapun
rencananya yang akan diambil alih oleh pemerintah. Toh bukan pemerintah saja yang
akan mudah untuk melacak identitas, tetapi juga akan menjadi alat teknologi
informasi yang berharga bagi masyarakat Indonesia.
makasih ya
ReplyDeleteaku nyari tugas dari sini aja
ajahahaha