Otto Skorzeny saat menghabiskan waktu di Penjara Nurenberg untuk menjadi saksi di pengadilan militer. (USHMM/Wikimedia Commons)
Diktator Italia Benito Mussolini
paling berutang nyawa pada pria bernama Otto Skorzeny ini. Berkat kenekatan
Skorzeny-lah, Mussolini berhasil lolos dari sekapan tentara Italia yang
membelot atas kepemimpinannya.
Mussolini disekap di Hotel
Campo Imperatore di Gran Sasso, Pegunungan Alpen. Ia dibebaskan lewat aksi gila
Skorzeny pada 12 September 1943. Skorzeny melakukan aksi ini bukan tanpa
alasan, sebabnya ia mendapat perintah langsung dari pemimpin Jerman kala itu, Adolf Hitler.
Mussolini dan Hitler adalah dua sekutu kuat dalam Perang Dunia II. Penting bagi Hitler tidak
kehilangan rekan sejawatnya dalam perang mempertahankan Reich Ketiga di Eropa.
Mussolini tertangkap pada 25 Juli 1943. Sehari sesudahnya, Hitler meminta
bertemu dengan Skorzeny di luar kantor "Sarang Serigala". Hitler
memberi salam pada prajurit berbadan besar dan miliki bekas luka di pipi kirinya itu. Lalu
dimulailah informasi mengenai tertangkap dan hilangnya Mussolini.
Pemimpin Nazi itu menggarisbawahi kekhawatirannya kemungkinan Italia akan
menyerah. Maka ia memerintahkan Skorzeny terbang ke Italia dengan kode rencana
Operasi Pohon Ek. Begitu Mussolini bebas, Italia dan Jerman dapat bekerja sama
dalam perang.
Segera, setelah dua bulan mengikuti gerak pasukan Italia, Skorzeny memulai
aksi penyelamatan pada 12 September 1943. Skorzeny menunjukkan keberanian
dengan melakukan pengamatan dari udara dengan menggunakan pesawat gilder.
Ia menyuruh pilot pesawat capung yang membawa Mussolini dan dirinya kabur
dari puncak tebing
tempat Gran Sasso berdiri. Ketika itu, ia menyuruh beberapa anak buahnya
menahan pesawat dengan menancapkan kaki ke tanah. Ketika mesin pesawat sudah
berputar sekencang-kencangnya, poilot pesawat kemudian memberi isyarat agar
mereka melepaskan pegangan, dan pesawat pun terlontar ke udara.
Hebatnya, ini dilakukan Skorzeny tanpa memuntahkan satu peluru pun. Hitler
langsung memujinya dan menaikkan pangkat dari kapten menjadi mayor.
Selepas keruntuhan Nazi, ia menyerahkan diri pada Sekutu pada Mei 1945. Ia
diadili dalam kaitan peristiwa Battle of the Bulge dan keluar dari
penjara pada 17 Juli 1948. Ia kemudian meminta suaka pada Jenderal Franco,
penguasa Spanyol. Ia bekerja sebagai insinyur hingga 1952, ketika pemerintah
Jerman mengampuninya.
Ia kemudian menjadi konsultan keamanan bagi para pemimpin dunia, termasuk di
antaranya Juan Peron
dari Argentina dan Gamel Abdel Nasser dari Mesir. Skorzeny yang pernah menjadi
orang paling ditakuti di Eropa itu meninggal dunia setelah menderita penyakit
menyiksa berkepanjangan di Madrid, Spanyol, pada 5 Juli 1975.
(Zika Zakiya. Sumber: True Escape Stories)
Feature: http://nationalgeographic.co.id / @NGIndonesia
No comments:
Post a Comment